11/6/18

Belajar Ikhlas untuk Hidup yang Lebih Bahagia

November rain, sepertinya sesuai banget ya karena bulan november ini di Bandung sudah mulai hujan terus. Akhirnyaaaa ini yang dinanti warga disini karena musim kemarau kemarin banyak sumur disini yang kering, sehingga banyak warga disini yang harus membeli air untuk aktifitas sehari-harinya dan harganya pun tidak murah loh. Alhamdulillah walau mengalir kecil dirumah saya masih keluar air setiap harinya.



Di November ini saya ingin menulis tentang kata "Ikhlas" yup kata yang sering keluar saat seseorang sedang kehilangan. Setiap kita sedang kehilangan pasti deh orang yang menghibur kita akan berkata "Sudah ikhlaskan saja". Ada yang bilang saat kita bisa mengikhlaskan yang sudah hilang maka Allah akan menggantinya berkali-kali lipat lebihnya. 

Benarkah?

Benar menurut saya, karena saya beberapa kali mengalaminya. Seperti tadi pagi saat saya sedang berbelanja sayur, ada bapak-bapak yang menjual sapu lidi. Kebetulan saya sedang membutuhkannya, dan saya tanya ke si Bapak "Berapa pak harganya?" saya agak kaget juga dengan harganya karena berbeda lumayan dari yang saya lihat dipasar sebelumnya. Tapi saya memperhatikan si Bapak menjual yang sudah tua dan kelihatan lelah berjalan memikul sapu-sapu yang dijualnya. Menawar koq rasanya enggak tega, ya sudah lah akhirnya saya beli untuk meringankan beban si Bapak. Saya ikhlaskan harus keluar uang lebih dibanding pedagang dipasar yang saya lihat.

Sesampainya dirumah tanpa terduga, Alhamdulillah saya mendapatka rezeki yang berlipat dari yang saya keluarkan tadi pagi. Kejadian tadi pagi membuat saya termenung akan makna dari kata Ikhlas, kehilangan harta itu tidak akan membuat saya sengsara karena harta di dunia hanyalah sementara. Semoga kejadian ini bisa membuat saya bisa selalu ikhlas saat kehilangan sesuaatu.

Ikhlas Menerima Omongan


Selain kehilangan, saat kita mendapatkan omongan yang tidak enak juga ikhlaskan saja. Namanya lidah itu kan tidak bertulang, kadang setiap apapun yang kita lakukan ada saja orang yang ngomongin kadang ada kritik membangun, kritik pedas, kritik menjatuhkan dan sampai diomongin dibelakang. SAKIT gaesss itu yang tega ngomongin dibelakang. Tapi kalau kata suami sih "Ikhlaskan saja setiap omongan yang ditujukan ke kita, jika baik didengar tapi jika tidak benar ya sudah lupakan saja". Setelah saya bisa ikhlas menerima setiap omongan yang gak enak ke saya, apa yang saya dapatkan? Rezeki berkali lipat juga kah? YUPS eits tapi rezeki tidak selalu harta ya, yang saya dapatkan adalah kebahagiaan berlipat-lipat karena tidak membebani pikiran saya dengan omongan-omongan tidak penting.

Ikhlas Memaafkan


Jujur saja hal yang paling sulit untuk saya lakukan adalah "Memaafkan" butuh waktu yang cukup lama untuk saya bisa memaafkan orang yang sudah menggores hati saya. Tapi karena ingat benci itu kan penyakit hati, maka saat seseorang menyakiti hati saya maka saya akan menarik nafas dan bilang 'Ya sudah lahhh". Semudah itu kah? Tentu tidak hahaha karena seperti yang saya bilang butuh waktu donk. Ketika saya sudah bisa ikhlas memaafkan maka saya akan lebih plonggg rasanya di hati.

Happines is homemade, setuju lah ya. Kebahagian memang mudah sekali kita dapatkan, salah satunya dengan IKHLAS. Sebenarnya saya juga masih belajar sih untuk bisa ikhlas, mungkin untuk hal-hal yang saya tulis diatas saya bisa lakukan. Namun ada satu yang sampai sekarang saya sulit sekali untuk bisa ikhlas.

Satu hal yang sulit sekali untuk saya ikhlaskan adalah kepergian putri pertama saya ke surga. Sudah 6 tahun kakak Bella pergi meninggalkan saya, namun jujur saja dalam hati masih terselip penyesalan dan berharap dia ada disini bersama saya. Untuk satu ini saya masih membutuhkan waktu, ikhlas memang terlihat mudah namun sulit jika dipraktekan dan biar waktu yang menjawab *hadeuh apa sih hehehe.

Yuk ah kita belajar ikhlas untuk bahagia :)

Tulisan ini untuk #1minggu1cerita yang kebetulan minggu ini bertema "Ikhlas"




CatatanRia.com

17 comments:

  1. Ikhlas gak semudah diucapkan. Tetapi, memang bener banget. Kalau bisa ikhlas, insya Allah kebahagiaan akan datang

    ReplyDelete
  2. Hmmm...ikhlas, sesuatu yang sederhana namun entah mengapa begitu sulit dilakukan.
    Tapi gak pernah berhenti untuk belajar ikhlas :)

    ReplyDelete
  3. Anak pertamaku meninggal di umur 13 hari Mbak..jangan tanya rasanya juga waktu itu. Ikhlas tapi masih ngeganjel bangets hiks
    Alhamdulillah nunggu 8 bulan akhirnya hamil anak kedua..

    Memang ilmu tingkat tinggi kalau ikhlas kata orang itu, dan saya rasa itu benar sekali adanya.

    ReplyDelete
  4. Ada hal yang hingga kini susah untuk aku iklaskan. Sudah mencoba tapi masih mentok aja belum bisa benar benar iklas. Tapi insyaAllah suatu saat aku bisa beneran iklas :)

    ReplyDelete
  5. Aku pun sedang ikhlas menerima segala macam omongan negatif dari para tetangga yang kadang membuat telinga panas. Tapi ya sudahlah aku ingin ikhlas saja.

    ReplyDelete
  6. Ikhlas, ngucapinnya gampang, ngelakuinnya susah ya?

    ReplyDelete
  7. Setuju bngt bahagia kita yg buat sendiri gk perlu dngr omongan org lain.. jika ada yg nyakitin maafkan dan tanamkn dlm hati cukup tahu aja. sama bngt prinsipku juga gitu

    ReplyDelete
  8. Aku setuju ma Mbak Atika yg komen di atasku, ikhlas emang gak mudah. Namun, ya kadang kalau dipikir2 lagi kadang emang yg kita terima tu merupakan yang terbaik buat kita di saat itu dr Tuhan. Kalau percaya itu mestinya bisa bahagia :D

    ReplyDelete
  9. Ikhlas, bersyukur dan bahagia itu PR hidup yang paling susah. Ujian untuk naik levelbya pun tidak mudah. Tapi harus kita lalui spy bisa jadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari ha mba... makasih sdh mengingatkan lewat tulusan ini.

    ReplyDelete
  10. Happiness is homemade. Sukak deh sama kutipan ini. Bahagia memang harus diciptakan, salah satunya dengan mengikhlaskan.

    ReplyDelete
  11. Mudah diucapkan. Aplikasinya butuh banyak latihan. Saya terus berharap bisa ikhlas dengan orang yang jahat sama saya.

    ReplyDelete
  12. Iyaaa bner mbak ikhlas itu satu kata tapi beratnya masya Allah dan pahalanya Allahuakbar.... Apa yaaa sulit banget banget banget terkesan swpwle tapiiii ya begitulah namanya sabar ehhehehe

    ReplyDelete
  13. Ikhlas itu memang susah untuk di praktekan tapi kadang secara tidak langsung kita bisa kok tanpa menyadari kita sudah mengikhlaskan. Karena saya pernah merasakan arti ilmu ikhlas yang ternyata berbuah manis setelah 3bulan kedepan.

    ReplyDelete
  14. Mbaaa i feel youuu. Kdang kitanya juga pengen maafin. Tp buat bener bener lega plong ikhlas maafin dan nggak nggerumdel lagi itu susahnyaaa huhuhu

    ReplyDelete
  15. Setuju untuk bisa benar-benar ikhlas itu perlu pembelajaran yang lama. Jadi ingat dulu pernah baca tentang ikhlas ini juga di buku siapa gitu

    ReplyDelete
  16. Semoga kita terus diberi keikhlasan dan kelapangan hati untuk menerima takdir baik dan buruk ya.

    ReplyDelete
  17. Susah memang mba. Tp buatku, 1 hal yg selaluuu aja aku inget supaya gampan utk belajar ikhlas, kalo semua yg aku punya ini, cm titipan. Bukan punyaku. Kapanpun pemilikNya mau mengambil, ikhlaskan. Ituuu aja yg slalu aku inget. Agak lebih mudah mengikhlaskannya saat kita tahu, bhwa sesuatu yg hilang, sesuatu yg kita beri, ujung2nya kembali hanya untuk yang di Atas :)

    ReplyDelete

Maaf ya sekarang kotak komentarnya aku moderasi
Gak ada maksud apa-apa koq ^^
Cuma waspada aja dengan Spam :D
Silahkan komen anything ^_____^V