6/10/20

WASPADA, Hati-Hati Depresi Pasca Melahirkan

Mengurus anak jarak umur berdekatan, sungguh di luar bayangan saya. Awalnya saya pikir cukuplah saya mengurus dua anak, tunggu Aa Iyan sampai agak besar baru memikirkan untuk program hamil anak perempuan. Iya saya dan suami memang ingin sekali memiliki anak perempuan, biar ada warna baru di keluarga kecil kami. 



Kenyataan pun berubah, ternyata selepas Aa Iyan disapih saya mendapat rezeki untuk hamil kembali. Selain bahagia, ada rasa kwatir juga yang membuat saya sempat galau di awal kehamilan. Saya kwatir apa saya sanggup mengurus tiga anak sendiri, saya memang tinggal dengan mertua namun saya bukan tipe yang suka merepotkan orang tua. Dan beruntungnya saya punya suami yang alergi pekerjaan rumah tangga, jadi pekerjaan ngurus anak biasa saya lakukan sendiri.

Baiklah hidup harus tetap berjalan dan saya harus siap menerima keadaan, ini rezeki masa saya tolak. Suami pun meyakinkan kalau semua akan baik-baik saja. Bodohnya saya kenapa pas awal kehamilan gak bikin perjanjian, tugas jaga anak harus mau saling kerja sama. 

Pasca Melahirkan Bahagia Menjadi Mimpi Buruk

Bulan demi bulan berlalu, di usia kandungan 9 bulan Alhamdulillah Karin lahir dengan selamat dan sehat. Putri yang kami nantikan telah hadir dan tentu saja membawa kebahagiaan baru untuk keluarga kecil saya. Sayangnya kebahagiaan itu mulai berubah sedikit demi sedikit, pasca melahirkan bahagia menjadi mimpi buruk emosi saya menjadi tidak stabil yang berakhir saya sering marah ke Babang Iyas dan Aa Iyan.

Pasca melahirkan Karin itu memang berat sekali berbeda dengan sebelumnya, jahitan yang sakit membuat saya sedikit kesulitan bergerak, kurang tidur karena namanya bayi baru lahir pasti minta susu dua jam sekali pas malam pun begitu. Ada yang bilang tidur pas bayi lagi tidur, mana bisaaaa kalau Babang dan Aa masih pada bangun pasti deh saya merem dikit udah digangguin. Belum lagi sakit pada puting karena lecet, bikin badan saya menjadi panas dingin. 


Ditambah anak-anak yang selalu berisik bikin kepala saya cenat cenut, rumah pun berantakan gak karuan, subuh pun saya sudah harus tempur didapur siapin sarapan dan bekal suami. LELAH sayyy iya lah itu pasti. Saya bahkan sampai merasakan saya hidup bagaikan robot, robot yang hampa hidup tanpa rasa. Jadi setiap hari tuh seperti kaset yang diputar ulang-ulang terus saja begitu yang saya kerjakan setiap hari.

Setiap saya sudah mencapai rasa lelah maka saya akan menangis, yang ekstrim itu saya berpikir sudah sampai disini saja haduh untunglah itu hanya ada dalam pikiran saja. Karin menangis pun terkadang saya cuekin beberapa menit sampai saya siap untuk mengurus Karin. Akhirnya saya pun jadi sering sakit, sampai di tahap ini pun saya masih belum minta bantuan ke suami karena saya malas memulai pertengkaran baru, saya sudah merasa sangat lelah.

Perubahan Bisa Membantuku Bangun dari Mimpi Buruk

Sampai suatu hari saya sakit lagi, dan suami tanpa saya minta tolong mau jagain anak-anak, mengerjakan beberapa kerjaan rumah dan masak. Memang gak banyak yang dikerjain suami tapi ini benar-benar membuat saya langsung merasa sehat seketika. 

Hadapi dengan senyuman
Semua yang terjadi biar terjadi
Hadapi dengan tenang jiwa
Semua kan baik-baik saja

Lirik lagu dewa 19 ini benar-benar membuat saya bangun dari mimpi buruk saya, perlahan saya mulai bisa berdamai dengan keadaan. Saya pun mulai belajar ikhlas menjalankan peran sebagai ibu tiga orang anak, jika saya mulai lelah maka saya memilih istirahat. Biarin deh kalau ada yang bilang saya istri pemalas, lebih baik pemalas daripada jadi istri yang depresi.

Pengalaman saya ini membuat saya menyadari pasca melahirkan adalah masa rawan seorang wanita, beruntunglah saya hanya sampai tahap stress saja tidak sampai baby blues ataupun post partum depression (PPD).

Cara Mengatasi Depresi Pasca Melahirkan

Apa yang saya alami mungkin terjadi juga ke banyak Ibu lainnya, namun balik lagi tingkat emosi seseorang itu berbeda. Ada beberapa orang yang bisa dengan baik mengontrol emosinya dan ada yang setengah gagal seperti saya atau bahkan gagal sama sekali hingga mengalami baby blues dan PPD.

Menurut saya masalah seperti ini gak bisa didiamkan atau menganggap "Ah lebay banget sih, gak punya iman sih jadi gitu" hapus deh pikiran seperti itu. Mulai peka deh sama orang disekitar kalian, jika ada kerabat dekat kalian melahirkan, lakukan hal-hal berikut :

1. Jangan Rebut Bayinya
Yang saya maksud disini kadang kan ada orang tua atau mertua yang lihat bayi menangis langsung aja di angkat tanpa minta izin ke Ibunya. Sepele tapi penting untuk kesehatan pikiran si Ibu, sebaiknya kita bertanya dulu apakah boleh kita coba bantu menenangkan. Kalau ditolak jangan ngambek itu anaknya jadi hak dia.

2. Berikan Bantuan Walau Kecil
Misalkan bisa dengan membantu menyelesaikan pekerjaan rumah, membantu memasak atau sekecil apapun bantuan dari kalian itu sangat berarti untuk Ibu yang baru melahirkan.

3. STOP Julid
"Lahirnya kecil banget ya, pas hamil kurang makan kali ya?", "Kok lahirannya SC kenapa gak normal aja?", "Kamu mah belum bisa mandiin bayi, udah biar saya aja" (wkwkwk pernah nih saya gini dan besoknya jam mandi saya ambil alih dan saya buktikan saya bisa). Pokoknya gak usah deh komentar yang sekiranya membebani pikiran Ibu yang habis melahirkan.

4. Perhatikan Ibunya Jangan Bayinya Saja
Bayi itu lucu iya lucuuu banget, saya juga cinta banget sama bayi-bayi saya. Tapi enggak ada salahnya donk jangan bayinya saja yang kalian perhatikan, tapi Ibunya juga. Mudah saja kok, dengarkan keluhan dia tanpa memojokan, lalu beri hadiah kecil seperti membelikan makanan kesukaannya nah bisa jadi mood booster dan ASI booster kalau ini.


Intinya sih Ibu yang baru saja melahirkan butuh diperhatikan, dibantu dan didengarkan, bukan dinasehatin yang panjang kali lebar atau dibiarkan kelelahan. Yuk, kita selalu support untuk Ibu-Ibu yang baru habis melahirkan, Ibu yang happy tentu bayinya juga happy.





CatatanRia.com

2 comments:

  1. wah luar biasa mbak kisahnya
    bukan hal mudah lo bagi wanita muda dengan anugerah putra yang jaraknya berdekatan
    peran orang terdekat sangat penting
    dan memang julid itu jadi bikin down
    makanya kalau ada orang abru melahirkan harusnya dikasih support karena perjuangannya sangat berat.

    ReplyDelete
  2. iseng-iseng mampir ke sini, lama ga buka blog, baca-baca komentar (dari : Corat - Coret [Ria Nugroho] - 15 September 2010 09.31) eh ternyata kk masih aktif nulis :D semangat kk... sepertinya saya juga dah gatal pingin nulis lag seperti kk.

    ReplyDelete

Maaf ya sekarang kotak komentarnya aku moderasi
Gak ada maksud apa-apa koq ^^
Cuma waspada aja dengan Spam :D
Silahkan komen anything ^_____^V