8/1/19

4 Kesalahan yang Sering Dibuat Peserta Asuransi Jiwa Pemula

Menjadi pemula memang tidak menyenangkan dalam banyak hal. Pemula erat kaitannya dengan kesalahan, termasuk saat hendak mencari perlindungan dengan asuransi jiwa. Orang membutuhkan asuransi jiwa karena sadar bahwa perlindungan terhadap masa depan diri dan keluarga itu penting. 


Punya asuransi jiwa bisa dikatakan sebagai salah satu wujud kasih sayang kepada keluarga.
Sebab, banyak keluarga yang karut-marut ekonominya lantaran ditinggal pergi pencari nafkah selama-lamanya. 

Kesalahan yang Sering Dibuat Peserta Asuransi Jiwa Pemula

Ketika pencari nafkah dalam keluarga meninggal, fondasi finansial otomatis goyah. Masalah ini bisa diatasi dengan manfaat asuransi jiwa berupa uang pertanggungan yang cair saat pihak tertanggung meninggal. Uang pertanggungan adalah uang yang akan diberikan kepada pihak yang disebut dalam polis oleh tertanggung. Biasanya anak yang memperoleh manfaat itu dari ayah. Gunanya adalah membiayai sekolah sang anak hingga lulus saat tak ada lagi penghasilan dari kepala keluarga.


Namun tujuan itu bisa jadi tak tercapai akibat kesalahan yang sering dibuat peserta asuransi jiwa pemula. Jikapun tercapai, manfaat yang didapatkan tak seperti yang diharapkan. Berikut ini di antaranya.


1. Salah pilih jenis asuransi
Ada dua macam jenis asuransi jiwa, yaitu asuransi tradisional dan non-tradisional. Asuransi tradisional terdiri atas asuransi berjangka, asuransi seumur hidup, dan asuransi dwiguna. 
Adapun asuransi non-tradisional adalah asuransi jiwa yang dipadukan dengan investasi. Nama layanannya adalah asuransi jiwa unit link.

Setiap jenis asuransi jiwa memiliki fitur tersendiri. Fitur itu harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Misalnya hendak cari asuransi jiwa murni, tentu tidak pas kalau memilih asuransi dwiguna atau unit link. Sebab, dua produk itu merupakan campuran. Dwiguna campur dengan tabungan, sementara unit link dengan investasi.

Maka perlu mengecek profil diri sendiri dulu sebelum memutuskan beli salah satu polis. Konsultasi dengan agen juga perlu untuk mendapat masukan asuransi jiwa yang pas dengan kebutuhan.

2. Mengira asuransi sama dengan investasi
Sebetulnya asuransi memang bisa menjadi sarana investasi. Tapi investasi ini berkaitan dengan upaya menekan kerugian yang bisa muncul di kemudian hari. Bukan soal return atau imbal hasil layaknya investasi di pasar modal atau reksa dana.

Ihwal asuransi jiwa unit link, ini pun tidak bisa disebut sebagai instrumen investasi murni. Nyatanya ada manfaat asuransi yang didapatkan dari situ.

Jadi keliru bila berharap duit premi yang dibayar ke pihak asuransi pasti bakal mekar berbunga hingga jatuh tempo lalu bisa ditarik. Peserta asuransi jiwa unit link yang kerap membuat kesalahan ini.

Meski begitu, bujuk rayu agen juga turut berkontribusi terhadap kesalahan peserta asuransi jiwa pemula tersebut. Saat menawarkan asuransi unit link, agen kerap mengumbar janji-janji manis terkait dengan hitungan imbal hasil yang nantinya bisa diperoleh.

Padahal itu semua hanya ilustrasi. Toh, namanya investasi, tentunya tidak lepas dari risiko rugi. Ini yang sering luput dipertanyakan oleh para pemula di bidang asuransi jiwa.

3. Tidak menghitung uang pertanggungan
Semua asuransi jiwa menjanjikan uang pertanggungan. Jumlah uang itu bermacam-macam, tergantung polis yang dibeli. Di benak para pemula sering terpikir bahwa asuransi yang bagus adalah yang menawarkan uang pertanggungan terbanyak.

Pemikiran itu sebagian benar. Tapi kebutuhan uang pertanggungan setiap orang berbeda. Harus dihitung dulu perkiraan uang pertanggungan yang dibutuhkan untuk menjaga kondisi keuangan saat risiko terjadi.

Bila hanya menyasar uang pertanggungan tertinggi, berarti mesti siap membayar premi yang tinggi pula. Sebab, begitulah cara kerja asuransi jiwa. Makin tinggi uang pertanggungan, premi makin tinggi.

Demi membayar premi tepat waktu, jadi sibuk kerja siang-malam untuk menambah penghasilan. Lembur hampir tiap malam. Keluarga kerap ditinggalkan. Walhasil, hubungan dalam keluarga terganggu. Salah-salah keharmonisan turut terancam. Yang tadinya ingin menjaga keutuhan keluarga dengan sokongan finansial malah jadi alat perusak biduk rumah tangga gara-gara lalai menghitung uang pertanggungan.

4. Malas membandingkan
Begitu banyak produk asuransi jiwa di luar sana. Bila malas membandingkan, bagaimana bisa menemukan asuransi jiwa terbaik?

Saat ini sudah gampang mencari dan membandingkan beragam produk asuransi. Salah satunya dengan memanfaatkan marketplace asuransi Lifepal. Bahkan, kita bisa beli asuransi secara online lewat platform tersebut.

Situs ini khusus mendedikasikan diri untuk menyediakan informasi seputar asuransi. Termasuk beragam produk asuransi lengkap dengan formulir pendaftarannya.

Kehadiran situs semacam ini amat membantu peserta asuransi jiwa pemula. Selain mencari info secara online, kita bisa bertanya ke keluarga atau kenalan soal pengalaman memakai asuransi jiwa jika ada.


Semua kesuksesan selalu diawali dengan ketidaktahuan. Menjadi peserta asuransi jiwa pemula pernah dialami orang-orang yang kemudian sukses meraih tujuannya mengikuti asuransi. Buat yang hendak lebih memastikan ekonomi keluarga setelah ditinggalkan, asuransi jiwa patut 
dipertimbangkan. Tapi ingat, jangan sampai membuat kesalahan yang berakibat fatal.




CatatanRia.com

No comments:

Post a Comment

Maaf ya sekarang kotak komentarnya aku moderasi
Gak ada maksud apa-apa koq ^^
Cuma waspada aja dengan Spam :D
Silahkan komen anything ^_____^V