10/27/17

Memahami Generasi Milenial Melalui Sebuah Film My Generation

Menurut kalian ada enggak sih perbedaan anak zaman sekarang dengan anak zaman dulu? Terlihat sama saja, saat remaja saya suka galau begitupun dengan remaja sekarang penuh kegalauan. Namun anak-anak generasi milenial jelas berbeda dengan remaja zaman dahulu, anak generasi milenial ini cenderung lebih kritis. Apalagi anak-anak zaman sekarang mudah sekali mendapatkan semua informasi baik positif ataupun negatif, kalau informasi yang diserap positif mah Alhamdulillah lah kalau yang diserap negatif serem banget.


Pic from IG @mygenerationfilm


Dari mana saja sumber informasi yang bisa diakses para remaja? Bisa dari internet, nah sekarang internet sudah sangat mudah diakses melalui handphone. Bisa juga dari tontonan di televisi, hati-hati siaran di televisi sekarang banyak yang tidak mendidik dan tidak bermakna. Eh, tapi enggak semua tontonan itu buruk untuk remaja, karena ada juga film yang justru wajib ditonton oleh para remaja dan bukan hanya remaja saja tapi juga orang tua, Film apa sih? Penasaran? Itu loh film produksi IFI Sinema "My Generation" yang disutradarai Mba Upi.

Pic from IG @Upirock


Sudah pada kenal donk dengan sutradara Upi, iya beliau yang menyutradarai beberapa film keren seperti Realita Cinta dan Rock n Roll, 30 Hari Mencari cinta, My Stupid Boss. Yang saya suka dari sutradara Upi ini film-film garapannya ceritanya unik namun bermakna, yang jarang sekali sutradara lain angkat. Memang rata-rata filmnya beliau terkesan berani dan vulgar namun jika kita menonton sampai habis enggak seperti itu juga koq.

***

Film My Generation
Film ini mengkisahkan 4 orang remaja anak SMU. Mereka mendapati kenyataan bahwa ternyata liburan mereka tidaklah istimewa. Namun justru ini membawa mereka melalui kejaduian-kejadian dan petualangan yang memberi pelajaran yang berarti dalam hidup mereka.
Jika melihat sekilas dari film My Generation ini mungkin orang akan berpendapat "Ahh, film yang enggak mendidik mengajarkan pergaulan bebas." Nah ketauan kalau yang berpendapat seperti ini pasti "Just look the book from the cover", melihat sesuatu jangan lihat dari tampilan luarnya saja tetapi lihat juga isi cerita si film. Film ini menurut saya bagus sekali untuk pembelajaran orang tua dan remaja sekarang, jarang sekali film yang mengangkat kesalahan dari orang tua. Toh orang tua bukan manusia sempurna yang selalu benar, tentu ada salahnya juga.

Pic from IG @mygenerationfilm


Inilah beberapa hal yang harus menjadi pembelajaran kita sebagai orang tua yang diangkat dari film My Generation ini :

1. Stop Labeling Negatif pada Anak
Para orang tua biasanya kalau sudah kesel sama anaknya langsung deh si anak dicap jelek. Anak bikin kesalahan dibilang nakal, enggak nurut sama ortu. Anak berpendapat dibilang melawan sok tau, melawan orang tua. Tahukah kalian anak-anak melakukan kenakalan dan membantah kata orang tua pasti ada sebabnya? Dengan melabel negatif anak bukanlah solusi yang tepat, namun tugas kita sebagai orang tua mencari tau "Kenapa sih mereka bisa berbuat itu?".

2. Jangan Membedakan Anak Hanya Karena Gender
"Eh, anak cowok jangan nyapu itukan buat cewek." Nah siapa nih yang suka melarang anak-anaknya hanya karena permainan atau yang dikerjakannya tidak sesuai dengan gendernya? Anak cowok main masak-masakan enggak apa-apa koq, siapa tau sudah besar bisa menjadi chef terkenal atau setidaknya kelak bisa jadi chef hebat untuk keluarganya. Anak cewek main bola, enggak apa-apa kan ada sepak bola khusus wanita siapa tau bisa menjadi atlet hebat kelak. Biarkanlah anak-anak melakukan apapun yang mereka sukai selama itu positif.

3. Sabar dengan Anak Kritis
Ketika memiliki anak yang banyak bertanya, sebagai orang tua kita jangan lelah menjawabnya karena seperti anak yang tidak lelah bertanya. Ketika anak sudah mulai bisa mengkritik orang tuanya, memarahinya bukanlah solusi yang tepat tetapi baik untuk kita mengintropeksi diri lagi. 

4. Sampai Kapan Membebani Anak untuk Selalu Dapat Nilai Bagus?
Kebanyakan orang tua selalu marah-marah saat anaknya dapat nilai jelek disalah satu mata pelajaran. Terkadang anak-anak dipaksa menguasai semua mata pelajaran, tahu kah kalian enggak semua anak menyukai semua mata pelajaran. Kalau saya sih anak sudah mau sekolah dan mengikuti semua pelajaran sudah prestasi untuk mereka, mendapat nilai bagus itu hanya bonus saja. Kenapa saya bisa bilang begitu, saya pernah sekolah dan saya pun pernah mendapat nilai buruk, enggak adil jika saya memaksa anak-anak saya untuk mendapat nilai sempurna,

Itulah beberapa poin yang disampaikan dari film My Generation. Sebenarnya mudah saja jika ingin anak kita jadi anak yang baik dan betah dirumah, mudah tapi enggak semudah membalikkan telapak tangan loh ya. Yang anak-anak butuhkan adalah waktu dan perhatian orang tua, luangkanlah waktu untuk sekedar mengobrol dengan anak-anak, mendengarkan cerita-cerita mereka, menjadi sahabat baik untuk mereka. Pengalaman saya sebagai anak, saya lebih suka tidur dirumah teman dan jarang dirumah karena saya merasa nyaman dengan sahabat saya, dimana saya bisa bercerita apapun yang saya rasakan ke sahabat saya. Sedangkan ke orang tua saya merasa sangat canggung, karena sejak kecil saya dan orang tua jarang sekali mengobrol mesra.

***

Tokoh-tokoh dalam Film My Generation
Pemeran utama dari film my generation adalah bintang-bintang muda yang masih fresh dalam dunia acting, mereka baru pertama kali beracting. Namun hal itu malah membuat mereka terlihat lebih natural memerankannya. 

Pic from IG @mygenerationfilm


Ada 4 tokoh utama dalam film My Generation :
1. Orly yang diperankan oleh Alexandra Kosasie. Orly adalah gadis yang cerdas dan kritis. Dia sangat menyukai ilmu pengetahuan dan sejarah. Orly pun sedang berjuang menghapus label negatif yang disematkan pada perempuan.

2. Suki yang diperankan oleh Letusha. Suki termasuk yang paling pendiam diantara sahabat-sahabatnya. Dia memiliki passion yang kuat pada bidang musik.

3. Konji yang diperankan oleh Arya Vasco. Konji adalah cowok yang polos, pemalu dan lugu diantara sahabat-sahabatnya. Hal ini dikarenakan orang tuanya terlalu over protective padanya.

4. Zeke yang diperankan oleh Bryan. Zeke sosok yang bandel, jail dan usil namun dia memiliki loyalitas yang tinggi pada sahabatnya. Dia akan menjadi orang yang terdepan jika terjadi sesuatu pada salah satu sahabatnya.

Selain menampilkan pemain baru, film ini juga merangkul pemain-pemain senior untuk beradu acting dengan para pemain baru. Ada Tyo Pakusadewo, Ira Wibowo, Surya Saputra, Joko Anwar, Indah Kalalo, Karina Suwandhi, dan Alda Nurmala

***

Jadi penasaran sama film My Generation ini? Sama saya juga menulis ini malah jadi makin penasaran mau nonton. Namun masih harus bersabar ya, karena film ini baru tayang di bioskop bulan depan tanggal 09 November 2017. Nanti nontonnya ajak juga anak remaja kalian atau saudara kalian yang masih remaja, nanti bisa sambil saling sharing.

Sebelum nonton di bioskop, nonton dulu yuk thrillernya di youtube. Biar bikin tambah penasaran hahaha.






CatatanRia.com

No comments:

Post a Comment

Maaf ya sekarang kotak komentarnya aku moderasi
Gak ada maksud apa-apa koq ^^
Cuma waspada aja dengan Spam :D
Silahkan komen anything ^_____^V