2/23/12

Orang Utan yang Malang

Beberapa hari yang lalu saya sempat menonton di salah satu TV swasta tentang berita seekor bayi orang utan yang sendirian menangis. Saat menonton jujur saya sampai menitikkan airmata, gak tega melihatnya. Entah dimana ibunya ada yang bilang kalau ibunya sudah mati entah apa penyebab kematiannya. Bayi orang utan itu terus menangis mondar-mandir dia terlihat takut dan bingung. Untunglah bayi orang utan ini cepat ditemukan warga dan sekarang sudah aman di taman nasional, kelak dewasa akan dilepaskan kembali ke habitatnya *jika masih ada hutan*.
Seorang Ibu orang utan memeluk anaknya saat akan
dibunuh pemburu
Pic form kompas


Saya juga pernah mendengar berita di sebuah perkebunan di Kalimantan terjadi pembantaian orang utan oleh pihak perkebunan karena menganggap orang utan itu sebagai hama dan dapat merusak perkebunan mereka. Hmmm saya baru mendengar orang utan itu termasuk hama ????? hama itu bukannya hewan yang walau sudah dibunuh namun tetap banyak karena mudah berkembang biak, nah kalau orang utan dibunuhin ya PUNAH. Mungkin orang utan bisa sampai ke perkebunan juga karena mereka kehilangan habitat mereka, RUSAK mungkin??? Toh habitat mereka rusak juga karena ulah tangan-tangan manusia juga, dengan mudahnya menggunduli hutan tanpa menanam pohon kembali.

Tuhan menciptakan alam semesta ini untuk makhluk-makhlukNya, mahkluk ciptaan Tuhan bukan cuma manusia ada hewan dan tumbuhan. Jadi sebagai manusia tidak perlu serakah mengambil tempat tinggal dari makhluk Tuhan lainnya.

Dimana mereka menaruh hati mereka
Saat parang-parang tajam menghujani tubuh orang utan
Apakah mata dan hati mereka telah buta
Tidak menaruh iba sedikitpun
Melihat tatapan dan rintihan kesakitan orang utan
Lalu..
Jika rumah mereka direbut manusia lain
Apakah mereka bisa seperti orang utan?
Diam dan Pasrah...
.......
.......


Mengapa menyelamatkan orangutan itu penting. Jawabannya mudah, "Karena orangutan menunjukkan sehatnya sebuah hutan. Regenerasi hutan juga akan lebih cepat jika ada orangutannya," tegas Jamartin. Dikutip dari barita di National Geographic Indonesia.




Best Regards,
Corat - Coret [Ria Nugroho]

14 comments:

  1. Assalamu'alaikum, pa kabar Mbak Ria. Duh lama nggak silaturrahim kesini yak.
    Mendengar kalimantan, luar pulau jawa dan orang hutan, saya jadi miris membaca juga ketika nonton di TV NGA. Hutan dibabat, diubah menjadi lahan sawit, siapa sebenarnya yang untung, rakyat, pemerintah ato pengusaha ?. Kita tahulah, yang menjerit bukan hanya rakyat, tapi flora dan fauna di dalamnya yang semakin terdesak oleh keserakahan

    ReplyDelete
  2. kasihan anak orang utan itu, harusnya dilindungi supaya tidak punah

    ReplyDelete
  3. Manusia bisa begitu kejamnya.
    Miris kalo liat berita soal pembantaian kera atau harimau. Besok2 anak2 cuma bisa tau harimau dan kera dari gambar di buku saja :(

    ReplyDelete
  4. padahal bentuknya lucu, tapi kenapa nasibnya ga selucu tampangnya (apa sih?) #abaikan

    ReplyDelete
  5. ya begitulah , namanya jg manusia bnyak ragamnya

    ReplyDelete
  6. sana-sini banyak pemberitaan soal orang utan, semoga banyak pihak tergerak untuk melindungi mereka
    =)

    ReplyDelete
  7. terkadang kita lupa bahwa manusia dan hewan ciptaan tuhan...

    salam kenal dan follow juga
    Revolusi Galau

    ReplyDelete
  8. terkadang kita lupa kalau kita ini sama-sama ciptaan sang maha pencipta..

    salam kenal dan follback juga
    Revolusi Galau

    ReplyDelete
  9. ga punya hati banget ya melakukan hal itu :(

    ReplyDelete
  10. Jika satwa sudah masuk ke peradaban manusia, itu tanda ada yang rusak dalam habitat aslinya. siapa yang merusak yah siapa lagi kalau bukan manusia.

    perlu ada sebuah aturan yang jelas tentang perlindungan satwa. Karena tanpa sebuah hukum, saya yakin sebentar lagi satwa hanya akan menjadi sebuah sketsa

    ReplyDelete
  11. wah terlalu banget tuh. hiks...kasihan orang utannya

    ReplyDelete
  12. samaaaaa, baru tau juga kalau orangutan itu hama. -_____-

    ReplyDelete
  13. yes, karena orang utan makan buah.. maka kotorannya mengandung biji yang bisa membantu persebaran hutan.. makanya, kadang memang antara hutan dan faunanya saling bersimbiosis

    ReplyDelete
  14. Iya kak mungkin karena udah kehilangan tempat tinggal nyamannya.. Sebagai khalifah di muka bumi.., manusia kan harusnya menjaga. Termasuk kita......

    ReplyDelete

Maaf ya sekarang kotak komentarnya aku moderasi
Gak ada maksud apa-apa koq ^^
Cuma waspada aja dengan Spam :D
Silahkan komen anything ^_____^V