Memiliki anak yang sehat dan ceria, tentu menjadi impia setiap orang tua. Para orang tua selalu mengupayakan segala yang terbaik untuk anak-anak, agar anak dapat tumbuh sehat dan bahagia. Begitupun dengan saya sebagai orang tua, selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada empat anak saya terutama untuk anak bungsu, karena anak bungsu saya terlahir dengan berat badan rendah. Sehingga saya sangat memperhatikan sekali asupan gizi yang masuk untuk dia, tugas saya adalah membuat anak saya bisa mengejar ketinggalan berat badannya dari anak seusianya.
![]() |
| foto by AI |
Awalnya semua berjalan lancar, berat badannya bisa naik cukup banyak sebelum dia memulai MPASI. Hingga saaat dia berusia 8 bulan, dia mulai kehilangan berat badan dan sering sakit, wajahnya pucat, dan sering terlihat lemas. Saat periksa darah ternyata HB anak saya sangat rendah hanya 7 saja di bawah normal. Tapi setelah 3 bulan konsumsi suplemen zat besi, Alhamdulillah BBnya kembali normal dan berat badannya kembali naik normal.
Awal anak saya terdeteksi TB
Saya pikir semua sudah terlewati anak saya sudah sehat, hingga saat dia berusia 2 tahun lagi-lagi dia kembali sering sakit dan berat badannya turun drastis. Kirain HBnya turun lagi, saya coba kasih suplemen zat besi lagi tapi tidak merubah keadaan dia tetap sering panas naik turun ditambah batuk terus menerus. Karena saya sudah merasa tidak beres, saya segera periksakan anak saya ke Puskesmas dan menceritakan kondisinya. Saat itu saya bilang ke dokternya kalau saya curiga anak saya TB karena gejalanya mirip dengan abangnya dulu saat sakir TB. Alhamdulillah dokter puskesmas gercep, langsung kasih rujukan ke dokter spesialis anak untuk diperiksa lebih lanjut.
![]() |
| foto by AI |
Setelah konsul dengan dokter, hasil tes mantoux dan hasil rontgen keluar fix anak bungsu saya terkena TB paru bahkan sudah yang sudah di tahap sesak nafas, bodohnya saya sama sekali tidak tau kalau anak lagi sesak nafas. Deggg jatung rasanya berhenti sesaaat pas tau kenyataannya. Anak yang selama ini saya jaga kesehatan dan gizinya ternyata masih bisa kena TB paru apalagi usianya barus saja menginjak 2 tahun. Inget banget waktu itu sering nangis kalau kasih obat ke anak, nggak tega anak sekecil ini harus minum obat setiap hari selama 6 bulan tanpa putus. Namun akhirnya saya dan anak saya bisa berdamai dengan keadaan, kami berjuang bersama dan Alhamdulillah setelah 6 bulan anak saya dinyatakan sehat bebas dari TB.
Kenali tanda awal penyakit TB pada anak
Penyakit TB ini tidak bisa di sepelekan, karena kalau dibiarkan akan berbahaya untuk si kecil. Walaupun di rumah tidak ada yang sakit TB tapi bisa saja tertular saat di luar rumah. Berikut adalah tanda awa TB pada anak yang wajib para mama ketahui, yaitu :
![]() |
| foto by AI |
1. BB turun atau stuck
Pentingnya menimbang anak setiap bulan, agar bisa lihat apakah anak setiap bulannya ada kenaikan berat badan atau tidak. Yang harus di curigai adalah saat berat badan anak selama berbulan-bulan grafiknya datar alias tidak ada kenaikan, bahkan cenderung turun. Bisa jadi ini adalah tanda anak tidak sehat, jadi segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
2. Demam naik turun
Di kondisi anak saya dia mengalami demam yang panasnya naik turun, demam tidak tinggi. Jadi misalnya dia demam saya kasih obat, dia kembali seperti anak sehat tapi beberapa jam kemudian dia panas lagi. Kadang juga hari demam terus turun, nanti 2 hari kemudian demam lagi. Jadi demam ini akan berulang terus.
3. Batuk tidak sembuh-sembuh
Jika anak mengalami batuk dalam jangka waktu lama, sudah dikasih obat namun tidak berubah batuk tetap awet bahkan tambah parah maka segera periksa ke dokter. Anak saya mulai batuk itu saat dia mulai demam, jadi sebelumnya memang suka batuk tapi tidak dengan durasi lama. Namun saat sakit waktu itu batuknya berbeda, sampai dia kesulitan tidur. Setiap batuk seperti yang dalam sekali batuknya yang ternyata dia sedang sesak nafas dan saya tidak menyadari, saya pikir batuk biasa. Jadi tidak bisa sepelekan batuk.
Penutup
Pokoknya mah pakai feeling ibu saja saat anak sedang tidak baik-baik saja pasti feeling ibu akan berbeda. Seperti saya waktu itu yakin anak saya bukan sakit demam biasa, walau orang rumah meyakinkan kalau anak saya baik-baik saja hanya sakit biasa. "Biasalah anak-anak, mau pinter kali jadi sakit" untungnya saya mengikuti feeling saya bukan mengikuti kata-kata ini.
Penyakit TB pada anak ini tidak berbahaya jika kita rutin minumkan obat dan kontrol, hanya butuh 6 bulan saja anak bisa kembali sehat. Apalagi untuk pengobatan TB ini bisa di cover BPJS jadi bisa meringankan saya juga, dari awal pengobatan sampai selesai semua tercover BPJS. TB anak juga tidak menular jadi tidak perlu jauhi anak yang terkena TB ya, yang menular itu TB dari orang dewasa virusnya lebih kuat. Untuk mama yang sedang berjuang menemani anak yang TB semangat ya, semoga anak kita selalu di beri kesehatan Aamiin.
CatatanRia.com



No comments:
Post a Comment
Maaf ya sekarang kotak komentarnya aku moderasi
Gak ada maksud apa-apa koq ^^
Cuma waspada aja dengan Spam :D
Silahkan komen anything ^_____^V