8/27/17

Wow, Kota di Australia ini Berada di Bawah Tanah!

Bisa liburan ke luar negeri tentu menjadi impian hampir semua orang, termasuk saya pengen banget bisa pergi keluar negeri bersama suami dan anak-anak. Tetep yaa anak-anak dibawa, dah kumaha atuh saya enggak bisa jauh dari mereka berasa ada yang hilang kalau pergi tanpa ada mereka. Eh tapi kota sendiri Bandung saja belum terjelajah udah ngimpi pergi keluar negeri. Hahaha enggak apa donk mimpi dulu sekarang siapa tau ada rezekinya beneran bisa keluar negeri.


 

Salah satu tempat di luar negeri yang ingin sekali saya kunjungin adalah kota dibawah tanah. Selama ini, kalian pasti berpikir makhluk hidup yang tinggal di bawah tanah mungkin hanyalah cacing. Nah, gimana jika manusia yang masih hidup beraktivitas seperti biasanya dalam bawah tanah? Dan juga selain kehidupan, banyak fasilitas-fasilitas seperti tempat ibadah ataupun toko buku di bawah tanah. Iya ini bawah tanah loh. Ah… tidak mungkin, itu pasti hanya ada di Negeri Dongeng!

Ternyata, semua hal di atas benar adanya loh. Sebuah Kota di selatan Australia bernama Coober Pedy merupakan kota satu-satunya yang ada di Dunia berada di bawah tanah. Jika kalian termasuk traveling pemburu tempat-tempat unik, jangan sampai lewatkan promo pesawat murah menuju Australia.

Bagaimana Awal Terbentuknya Coober Pedy?
Coober Pedy atau disebut juga dengan Oval City terbentuk karena adanya kesengajaan dari para penambang. Dulunya kawasan ini, adalah tempat pertambangan batu oval. Saking besarnya, pertambangan di daerah ini merupakan pemasok terbesar batu oval di seluruh Dunia. Dunia ya bukan Australia saja. Pertambangan batu oval tersebut dibangun di tanah yang paling tandus  di Australia. Terik mataharinya pun bisa mencapai suhu 40 derajat celcius.

Dari hasil kerukan pertambangan, kawasan ini banyak terdapat lorong-lorong dan ruang bawah tanah. Karena suhunya yang begitu terik, penambang menjadikan lorong-lorong tersebut sebagai tempat tinggal. Suhu Kota di bawah tanah tidak setinggi di atasnya, kurang lebih hanyalah 24 derajat celcius. Pun begitu dengan kelembapannya yang tidak lebih dari 20 persen.

Negara di bawah tanah dibangun sejak 1915. Segala fasilitas pun dibangun oleh warga yang kini ditempati oleh 3500 jiwa penduduk. Beberapa fasilitas yang ada di Coober Pedy seperti hotel, tempat ibadah, toko buku, jalanan Kota Bawah Tanah Goober Pedy, arena billiar, museum, hingga kuburan pun tersedia mulai dari 850 kilometer kesebelah utara Adelaide.

-    Museum Old Times Mining
Mulai digali pada 1916, Old Times Mining dibangun pertama  kalinya untuk tempat pertambangan di kawasan Coober Pedy. Namun, kini sudah tidak  digunakan lagi dan menjadi Museum. Pengunjung dapat melihat bagaimana pertambangan oval.
-    Orthodox Church
Salah satu gereja di Coober Pedy yang memiliki altar dari megah dan kaca mozaik berwarna. Gereja yang memiliki langit-langit empat meter ini tidak memiliki penyangga apapun.
-    Harry’s Backpacker Nest
Bukan hostel yang bisa digunakan oleh wisatawan. Sekarang hanyalah  sebuah Museum untuk  mengingat gua yang dibuat oleh Harry seorang tentara Jerman yang datang Coober Pedy setelah Perang Dunia ke-2. Harry meninggal tahun 2001 dan kini ruangannya menjadi Museum. 

Menginap di  Hotel ala Coober Pedy
Tarif penginapan di Coober Pedy lebih murah di bandingkan hotel-hotel yang ada di Australia, mulaidari Rp100.000 an. Hotel pertama yang ada di Coober Pedy adalah Cave Hotel. Dimana pemiliknya berhasil  menangkap peluang pertama usaha di Kota Coober Pedy. Sejak Coober Pedy dikenal pada tahun 1980. Pada 1981,dibangunlah hotel pertama kalinya di Coober Pedy yang dibuka untuk wisatawan bernama Umberto Coro.

Kini, wisatawan dapat menginap di Dessert Cave Hotel. Kamu dapat mengambil tur Coober Pedy. Pihak Tur akan menjemput di Bandara. Sebaiknya gunakan alas sepatu yang mudah dibersihkan karena jika berjalan sepatu akan dipenuhi oleh pasir-pasir putih.  Saat menginap di hotel ini, enggak ada  fasilitas yang mungkin kalian harapkan misalkan AC. Namun, tenang saja, Hotel di Coober Pedy tetap  memiliki ventilasi udara. Ventilasi udara dan sinar matahari masuk dari lubang berdiameter 50 cm, lubang tersebut ada setiap jarak 20 meter. Jadi, meskipun tidak ada AC, kalian akan merasakan keheranan karena tetap bisa merasakan sejuk dan enggak pengap.

Turun sebanyak tiga lantai, di sekitarnya terdapat dapur-dapur yang luas dan juga kamar mandi. Pun begitu dengan kamar tidurnya yang luas yang disertai beberapa fasilitas seperti kasur double bed besar, televisi, dan Wifi. Sedangkan untuk sarapan, pengunjung diberikan kebebasan untuk membuat sarapan sendiri.  Antar kamar terdengar tapi saya akan bersyukur bahwa setidaknya kalian memang tidak sendirian tidur di bawah tanah.

Cara Menuju Coober Pedy
Coober Pedy berada di tengah-tengah Selatan Australia. Persisnya 850 kilometer dari Adelaide dan 685 kilometer dari Alice Springs. Dari Adelaide kalian bisa menggunakan mobil melalui Jalan Stuart Highway hinggake Darwin dengan jarak tempuh delapan hingga sepuluh jam. Selain menggunakan mobil, adapula bus umum Greyhound dari Adelaide ke Darwin. Terminal Bus Greyhound berada di tengah-tengah Kota dan mampir di Coober Pedy satu hari sekali. Pilihan lainnya adalah menggunakan kereta api di Stasiun Mangui yakni 40 km dari Coober Pedy.


Tertarik untuk menjadi penghuni sementara dari Coober Pedy? Saya mah tertarik banget mengunjunginya, pengen merasakan menjadi penghuni bawah tanah *bukan penghuni terakhir*. Tunggu apalagi, kalian bisa backpacker atau menggunakan jasa tur keliling Coober Pedy dimana kalian akan ditemani mulai dari Bandara, hotel dan hingga objek-objek wisata yang ada di sana. Jika sudah disana, jangan lupa juga untuk membeli cendera mata batu Oval, khasnya Coober Pedy. Untuk mengetahui harga tiket pesawat ke Australia, agar lebih mudah cek tiket pesawat melalui Reservasi.com dan dapat kan harga tiket pesawat dengan harga bersahabat.



CatatanRia.com

4 comments:

  1. wah aku baru tau sejarahnya Coober Pedy oo ternyata pertambangan batu oval, seru juga y mba kalau bisa kesana. penasaran deh jadi pengen searching :p

    ReplyDelete
  2. aku mau ke sana
    renang dari pantai selatan bisa gak yah
    pingin ngerasian wifian dfari lante segitu

    ReplyDelete
  3. Aku mau mbaa ke sana. Salah satu negara yg aku impikan hihii..
    Penghuni bawah tanah.. bkn penghuni terakhir jugaaaa...
    Udah lama nggak mampir ksinii

    ReplyDelete
  4. Penasaran nih, suatu hari nanti bisa pergi ke sana. Lumayan jadi tempat hunting foto

    ReplyDelete

Maaf ya sekarang kotak komentarnya aku moderasi
Gak ada maksud apa-apa koq ^^
Cuma waspada aja dengan Spam :D
Silahkan komen anything ^_____^V